Rabu, 24 April 2013

2. GUNUNG MAARAPI

Diceritakan Pangeran Walangsungsang telah datang di kaki gunung Maarapi ( di Rajadesa, Ciamis Timur ) sedang tafakur, tak lama kemudian datanglah Sanghyang Danuwarsih, datang sudah dihadapannya. Sang Danuwarsih berkata, "Hai siapa engkau, putra nama dan apa yang dikehendaki?" Walangsungsang berkata, "Walangsungsang namanya, putra dari praja Pejajaran yang beribu Ratu Subanglarang, yang hendak berguru agama islam." Berkata sang Danuwarsih, "Baik sekarang turutlah dengan di Rama di puncak gunung Maraapi, niscaya bertemu dengan jodoh engkau." Walangsungsang mematuhi. Segara turut bersama menuju kayuangannya Sang Danuwarsih, datang sudah mereka berdua di puncaknya gunung Maraapi. Sang Danuwarsih berkata, "Hai putriku, nini Indangayu, sekarang lekas bikin jamuan, jodoh engkau sudah datang." Nyi Mas Indangayu telah menghidangkan jamuan. Ayahnya bersuka cita. Segera ditari / didimai." Hai Walangsungsang Indangayu, sekarang aku kawinkan kamu berdua menjadi satu, karena tidak lain trah ( Turunan ) dari Galuh." sang putra berdua menyetuhui. Segera telah kawin tetap catap ( syah ) perkawinannya pada tahun 1442 M. Jeng Pangeran Walangsungsang pada waktu itu berusia 23 tahun.

Sabtu, 20 April 2013

1. NEGARA PEJAJARAN

Pertama - tama diceritakan perihal perjalanan hidup pangeran Walangsungsang, hingga datang kepada ceritaan yang Sinuhun Susuhan Cirebon.

Babad Tanah Sunda/ Babad Cirebon

PRAKATA

Yang disuguhkan dalam tulisan adalah terjemahan dari tulisan huruf pegon / huruf Arab berbahasa Cirebon madya yang asli / otentik.

Semoga manfaat menjadi pegangan untuk menengah - nengahi Babad Tanah Jawi dan Babad Cirebon luar yang simpang siur sejare - jare akibat Nusantara / Indonesia, pulau jawa khususnya di selang / dijajah oleh Belanda lebih - kurang 350 tahun.

Semoga ditemukan yang dicari bidnillah insya Allah swt. Dan tiap - tiap membaca Babad Tanah Sunda ini seyogya maca Al - Fatikhah terlebih dahulu untuk yang Sinuhun Susuhunan Cirebon, pula setelah membacanya.

Tsumma ila khadarotin Sayyidina wa Maulana Sulthon Mahmud Syekh Syarif Hidayatillah Awliyalh Allahu Ta` ala Kutubijaman Kholifatur Rasulillah solalhohu `alihi wassalam sai` un lillahi Al - Fatikhah : Baca fatikhah sekali hingga selesai.

Semoga ada manfa`atnya, insya Allah swt.

                                                                                                                            Penyusun

                                                                                                                  P.S. Sulendraningrat  

1. NEGARA PEJAJARAN 
2. GUNUNG MAARAPI